Menyapa Samudera : Rem

Assalamu'alaykum, Samudera.


Pernah merasa ga punya tas, lalu maunya beli2 lagi, padahal sudah punya ransel, beberapa handbag, juga slingbag? Rasanya masih kurang saja, entah dengan alasan kebesaran buat kondangan, atau kekecilan buat kerja, atau sekedar alasan kurang unyu, atau kurang banyak (?). Pernah merasa not enough dgn lipstick yg sudah dipunya, lalu lapar sana-sini beli warna dan merk macam2? Padahal gatau itu lipstick bakal habis kapan, atau bahkan sampai akhir pun ga akan pernah habis. Pernah merasa ga punya baju, padahal baju udah numpuk selemari bahkan sampe tumpe2? Pernah merasa maunya beli2 lagi sepatu, padahal jumlah sepatu udah ngalah2in jumlah hari dalam seminggu? Ga heran kalo kerjaannya tiap hari baper banget ngeliat onlineshop2, lalu laper pingin ntransfer. "Sis, aku keep ini ya, sis." -,-"
.
Di kala aku merasa sedang tersisip "maruk" sebagai nama tengahku,- di kala bukan hanya logika fungsi yang bicara, tapi logika style yang sedang jadi raja,- di kala hashtag2 instagram, lazada, atau berrybenka sangat menggoda.. aku merasa sangat berterima kasih kepada google. Dengan hanya memasukkan keyword : pedagan asongan, pedagang kacang rebus, anak jalanan, balita gizi buruk,  atau satu kata : rakyat saja, in syaa Allah sudah membuat nurani kembali menjadi juara. Yakin deh, itu rem yang pakem banget. Jika kok kurang terasa pakem, sepertinya saatnya kita dibawa ke bengkel. Ehehe :))
.
Boleh kok membeli barang, boleh banget. Yang bagus sekalian juga boleh. Tapi yuk, cukup memiliki barang sesuai dengan fungsinya; tidak usah banyak2. Secukupnya saja :) lantas 200-500ribu yang tadinya HAMPIR dibelikan untuk tas, lipstick, baju, atau sepatu kesekian, yuk coba dialokasikan ke tabungan; bisa tabungan dunia atau tabungan akhirat. Ganti2an saja.
.
TIPSNYA mudah, kan? Tinggal masukkan keyword di searchboxnya google. Dan temukan kembali si nurani :) 200ribu utk beli tas "kesekian" kita adalah kebutuhan tersier, tapi 200ribu utk mereka bisa saja adalah kebutuhan primer. Jd sbnrnya kita sedang membelanjakan kebutuhan kita, atau sedang membelanjakan nafsu kita? :)

Komentar

Posting Komentar

terima kasih sudah membacanya :D dan terima kasih sudah mau komen. hehe...

Postingan populer dari blog ini

Mengelola Keuangan Keluarga #4 : Tabel Pemasukan - Pengeluaran

Mengelola Keuangan Keluarga #3 : Pembagian Porsi, Tunjangan Dadakan, Tabungan Cair

Resume Buku Personality Plus